Minggu, 31 Mei 2015

Review Buku "Pendidikan Kaum Tertindaas"






Pendidikan kaum tertindas ternyata sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu politik dijalankan oleh para pemimpinnya. Jika pendidikan dijalankan tanpa adanya proses dialogis yang jelas antara pelaksana pendidikan dengan pemimpin yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan maka hanya akan melahirkan suatu sistem dominasi kekuasan. Pendidikan akan diarahkan menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan segelintir orang.
Kaum tertindas akan semakin tertindas jika tidak mau meningkatkan kesadaran politiknya. Karena semakin rendah kesadaran politik seseorang maka akan semakin mudah untuk ditaklukan atau dikuasai. Oleh karena itu diperlukan adanya gerakan revolusi yang bersumber dari sikap saling bekerjasama, persatuan dan kesadaran akan pembebasan.
Jika kita bandingkan situasai pendidikan beberapa puluh tahun yang lalu dengan yang sekarang maka pendidikan kaum tertindas itu memang masih ada. Jika dulu penindasan dilakukan oleh para pemimpin dengan cara menerapkan kebijakan-kebijakan pendidikan yang tak bisa dibantah oleh rakyat maka sekarang sebenarnya sama saja hanya dengan cara yang lebih tersamarkan. Sekarang penindasan pendidikan lebih diarahkan pada pengkomersilan pendidikan oleh beberapa pihak yang berkuasa. Pendidikan dibuat mahal dan kerap kali dipolitisir untuk kepentingan suatu pihak.
Pendidikan dibuat mahal dan pada akhirnya hanya mampu diakses oleh golongan tertentu dan membuat kaum tertindas semakin tenggelam dalam keadaannya tanpa pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar