http://haryantiyakub.blogspot.com/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo_7290.html
Review Jurnal: TUJUAN MANUSIA
SEBAGAI TUJUAN PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah
salah satu ciptaan Allah SWT dari sekian ciptaan Allah SWT yang mempunyai ciri-ciri
tersendiri. Selain manusia itu mempunyai jasmani dan rohani tetapi manusia itu
juga mempunyai sifat yang sangat fenomenal di hadapan jin dan para malaikat
Allah SWT, pada saat dinyatakan bahwa manusia di ciptakan di muka bumi sebagai
khalifah. Manusia sangat berbeda dengan ciptaan Allah SWT yang lain di muka
bumi, dikarenakan manusia itu mempunyai pengetahuan dan ilmu. Dengan ilmu dan
pengetahuan itu manusia bisa mengembangkan apa yang mereka ketahui dan yang
belum di ketahuinya. Meskipun manusia itu mempunyai ilmu dan pengetahuan yang
begitu luas tetapi manusia juga mempunyai keterbatasan, dengan keterbatasan ini
manusia mempunyai kesulitan dalam mengenal lingkungan sekitarnya apalagi
tentang dirinya sendiri itu sangat mengalami kesulitan.
Tujuan hidup
manusia itu sesungguhnya adalah menghambakan diri kepada Allah SWT. Adapun cara
menghambakan diri kepada Allah SWT di dunia ada kegiatan muamalah yang di
dalamnya ada pendidikan. Sebagai manusia yang mempunyai tujuan hidup di dunia
untuk menghambakan diri kepada sang penciptanya, tetapi manusia juga merupakan
salah satu tujuan pendidikan. Karena apabila manusia ingin meningkatkan
kualitas hidupnya di dunia maka manusia sangat membutuhkan pendidikan. Banyak
pendapat bahwa dengan pendidikan manusia akan banyak tahu, sehingga sering
mmbuat orang merasa angkuh sambil berkata bahwa manusia itu “serba tahu”
padahal manusia juga mempunyai keterbatasan dalam mengetahui tentang ruh.
Padahal dalam al-Qur’an surah Al-isra/17: 85, yang mempunyai arti: ”dan mereka bertanya
kepadamu tentang ruh, katakanlah: ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidak
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. Jadi manusia tidak sepantasnya ia
sombong atau angkuh di hadapan sesamanya. Manusia juga dikatakan mahluk yang
misterius karena semakin ia diteliti maka ia semakin tidak diketahui esensinya.
Tulisan ini bisa manambah sedikit pengetahuan kita apa sebenarnya tujuan
manusia sebagai tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
tujuan penciptaan manusia?
2. Bagaimana
fungsi lembaga pendidikan?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mendeskripsikan
tujuan hidup manusia sebagai tujuan pendidikan .
2. Memberi
gambaran tentang tujuan penciptaan manusia dan fungsi lembaga pendidikan.
3. Untuk menambah
pengetahuan berkaitan dengan filsafat islam.
4. Untuk
mengetahui bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk meingimatasi sifat-sifat Allah
SWT ke dalam sifat dan kepribadian manusia dalam berbagai tindakan,
melalui usaha yang sungguh-sungguh sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT
dan upaya mencapai keridaan-Nya.
D. Mamfaat
Penulisan
Kita dapat
mengetahui bahwa tujuan hidup manusia itu tidak bisa di pisahkan dengan tujuan
pendidikan, karena manusia adalah makhluk yang dapat dididik dengan adanya akal
dan pikirannya. Dimana kita mengetahui bahwa manusia di ciptakan untuk
menghambakan diri kepada Allah SWT, dan dalam menghambakan diri tersbut di
antaranya muamalah, dan di antara kegiatan muamalah adalah pendidikan.
E. Metode
Penulisan
1. Melalui
pendekatan dikdaktik.
2. Deskriptif
analitik.
F. Teori Penulisan
1. Quraish Shihab
2. Zakiah Darajat
3. Nurcholish
Madjid
4. Syekh Muhammad
Yusuf Al-Qardawi
5. Sayyid Qutb
II. PEMBAHASAN
A. Tujuan Penciptaan
Manusia
Diciptakannya
manusia oleh Allah SWT memiliki tujuan yang amat agung dan rasional. Secara
teologis, tujuan penciptaan manusia adalah untuk mempertahankan kehidupannya
hingga mampu kembali lagi kepada Allah. Secara didaktik, manusia diciptakan
untuk membuat peradaban dalam fungsinya sebagai khalifah di bumi. Implikasi
dari fungsi kekhalafahan ini adalah kesadaran manusia untuk membaca dan
menganalisis serta membandingkan fenomena-fenomena alam dan menjadikan Allah
sebagai pendidik dan pemberi ilmu.
Berdasarkan
teks wahyu, bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah
SWT, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Adz-Dzaariyaat/51: 56 yang menegaskan
bahwa menyembah Allah merupakan alasan penciptaan manusia. Penyembahan terhadap
Allah tersebut terangkum dalam ibadah baik ibadah vertikal maupun ibadah
horisontal.
Ibadah menjadi
kata kuci yang harus diimplementasikan manusia di dunia karena berhubungan
dengan perjanjian manusia dengan Allah SWT agar taat kepada-Nya.
Ibadah adalah bentuk
sistem pendidikan Islam yang paling utama, sebab ibadah tidaklah terbatas hanya
pada amal ibadah yang sudah dikenal seperti salat, puasa dan zakat tetapi lebih
luas pengertiannya dari sekadar ritus agama.
Dalam konteks
pendidikan Islam, tujuan penciptaan manusia yaitu membimbing manusia kea rah
jati diri, karena hanya dengan iman yang benarlah yang menjadi dasar pendidikan
yang benar yang memimpin manusia kepada usaha memahami hakikat dan menuntut
ilmu yang benar sedang ilmu yang benar memimpin manusia ke arah saleh.
Tujuan
pendidikan dalam hal ini tujuan pendidikan Islam dapat mencapai sukses bila
selaras dengan tujuan penciptaan manusia. Pada dasarnya pendidikan merupakan
kegiatan yang diupayakan manusia sebagai salah satu wadah untuk mengetahui, memahami
dan sampai pada tujuan hakiki manusia.
B. Fungsi
Lembaga-Lembaga Pendidikan
Lembaga-lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal atau umum dan kejuruan mempunyai
fungsi yang cukup besar bagi perubahan kehidupan manusia. Di antara fungsi lembaga-lembaga
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi misionaris (dakwah)
Lembaga
pendidikan utamanya lembaga pendidikan Islam mempunyai fungsi sebagai pengemban
misi dakwah. Melalui lembaga pendidikan ilmu pengetahuan di transfer dan nilai-nilai
ajaran agama diwariskan kepada peserta didik.
2. Fungsi informatif dan transmisi
Lembaga
pendidikan juga berfungsi informatif dan transmisi kebudayaan yang ada dalam
masyarakat. Nilai-nilai budaya yang ada akan bersifat kostan bahkan terhapus
dari masyarakat jika tidak ada sarana yang dapat menyalurkan dan
mentransformasi nilai-nilai itu secara sistematis dan terencana. Semua lembaga
pendidikan mengemban misi ini sekaligus secara estafet budaya masyarakat dan
budaya bangsa disampaikan secara turun-temurun.
3. Fungsi perubahan sosial
Perubahan
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat menghendaki lembaga pendidikan
turut memberi andil terhadap perubahan tersebut. Lembaga pendidikan tidak hanya
berdiri sebagai gedung mercusuar di tengah keramaian dan keragaman budaya,
tetapi dalam posisi dan fungsinya sebagai pencetus perubahan sosial diantaranya
melakukan perubahan terhadap keterbelakangan, kemiskinan dan kejumudan dan di
sisi lain menanamkan nilai-nilai agama, budaya dan falsafah bangsa.
4. Fungsi penyempurnaan peradaban
Setiap tahap
kemajuan pasti diikuti perubahan sosial dan hal itu merupakan keharusan yang
mutlak terjadi. Perubahan sosial yang dikehendaki yaitu adanya pencerahan hidup
masyarakat dan semakin tingginya nilai peradaban manusia.
Fungsi lembaga
pendidikan secara historis menegaskan landasan pendidikan, tekhnik atau metode
pendidikan, juga mengilustrasikan kemodernan yang dialami oleh bangsa-bangsa
maju dan keburukan yang terjadi pada masyarakat jahiliyah dan fungsi lembaga
pendidikan yang harus dikembangkan dalam format yang lebih inspiratif, adaptif,
dinamis dan konstruktif berdasarkan nilai-nilai kehidupan manusia dan tujuan
penciptaannya.
III. PENUTUP
A. Kelemahan
Pada jurnal ini terdapat banyak
kesalahan penulisan baik tanda baca maupun huruf pada kata, bahkan terdapat
kalimat yang ambigu sehingga menyulitkan pembaca untuk memahaminya.
B. Kelebihan
Jurnal ini menambah pengetahuan
tentang hakikat tujuan hidup manusia. Selain itu juga menjelaskan fungsi
lembaga pendidikan yang pada dasarnya untuk mencapai tujuan penciptaan atau
tujuan hidup manusia.
C. Saran
1. Pendidikan
hakikinya diarahkan pada upaya pencapaian tujuan hidup manusia.
2. Koreksi tulisan
sebelum dipublikasi.
BAGIAN II
KESALAHAN PENULISAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Kesalaha huruf
dan tanda baca
No.
|
Halaman
|
Salah
|
Benar
|
Ket.
|
1.
|
110
|
A;llah SWT..
|
Allah
|
Terdapat tanda baca setelah huruf “A”
Setelah SWT terdapat dua tanda baca titik (.)
|
B. Kesalahan kata
No.
|
Halaman
|
Salah
|
Benar
|
Ket.
|
1.
|
103
|
topic
|
topik
|
Huruf pada akhir kata adalah “k” bukan “c”
(tidak baku)
|
2.
|
105
|
sekedar
|
sekadar
|
Huruf keempat adalah “a” bukan “e”
(tidak baku)
|
3.
|
106
|
sangt
|
sangat
|
Setelah huruf “g” seharusnya terdapat huruf “a”
|
4.
|
108
|
sesame
|
sesama
|
Huruf terakhir adalah huruf “a” bukan “e”
(tidak baku)
|
5.
|
110
|
dsari
|
dari
|
kelebihan huruf “s”
|
6.
|
110
|
kea rah
|
ke arah
|
Kesalahan spasi
|
7.
|
111
|
liwat
|
lewat
|
Huruf kedua adalah “e” bukan “i”
(tidak baku)
|
8.
|
112
|
beraarti
|
berarti
|
Kelebihan huruf “a”
|
9.
|
113
|
Missi
|
Misi
|
Terdapat dua huruf “s”
(tidak baku)
|
10
|
113
|
Ekstafet
|
Estafet
|
Terdapat huruf ‘k”
|
C.
Kesalahan kalimat
No.
|
Halaman
|
Salah
|
Benar
|
Ket.
|
1.
|
114
|
…yang tidak terjauh dari…
|
Ambigu
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar